Sumber ilustrasi: PEXELS. Menurut Navis (1984:101---102), dalam bahasa Minangkabau terdapat langgam kata atau langgam kato, yaitu semacam kesantunan berbahasa atau tata krama sehari-hari antara sesama orang Minang sesuai dengan status sosial masing-masing. Baik dari yang paling muda kepada yang lebih tua, atau dari orang yang paling dituakan
Sebagian yang lain hanya dikenal dalam Bahasa Minang. Berikut arti sejumlah kata tersebut menurut Kamus Bahasa Minang - Indonesia, dimulai dari kata "la.weh" hingga kata " la.yuah ": . 1. la.weh: luas. contoh penggunaan dalam kalimat : "yo laweh bana pakarangan rumahnyo" (benar benar luas halaman rumahnya) . 2. la.wak: lucu.
Berikut adalah contoh pepatang Minang dan artinya untuk kehidupan sehari-hari: “Adat biaso kito pakai, limbago nan samo dituang, nan elok samo dipakai nan buruak samo dibuang.”. Artinya: Peribahasa di atas menjelaskan kepada kita untuk senantiasa memelihara sikap perilaku yang baik kepada diri sendiri, maupun sesama.
Ada juga yang bilang galau itu adalah perasaan yang amat kacau atau lagi setres. Menurut ilmu psikolgi “Galau” itu adalah sebuah keadaan dimana kejiwaan seseorang yang memiliki rasa kurang percaya pada sahabat-sahabatnya.Beberapa pendapat lain berikut: Galau adalah suatu. perasaan dilema. Galau adalah sebuah.
1. Caption galau karena gagal move on dari mantan. "Cinta datang dari mata ke hati, selanjutnya dari hati ke air mata." – Raditya Dika. "Kenanganku begitu mencintaimu, bahkan ia selalu bertanya tentangmu." "Kenapa move on itu susah? Soalnya waktu sekolah yang dipelajari adalah menghafal atau mengingat, bukan melupakan."Kamus Indonesia - Bahasa Minangkabau Nurlela Adnan, Ermitati, Rosnida M. Nur, terbitan Balai Pustaka, 2001. Rizky, Rizky. "Kata-Kata yang Mungkin Telah Terlupakan Dalam Bahasa Minang Saat Ini". Kaskus .